Laman

Selasa, 09 Desember 2014

Subjek Predikat Objek dan Keterangan



SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, DAN KETERANGAN

A.           Subjek 
Menurut KBBI (2008: 1344) sub·jek /subjék/ n 1 pokok pembicaraan; pokok bahasan; 2 Ling bagian klausa yg menandai apa yg dikatakan oleh pembicara; pokok kalimat; 3 pelaku: dl pengkajian itu manusia dapat berperan sbg -- di samping sbg objek pengkajian; 4 mata pelajaran: bahasa Indonesia merupakan -- pokok di sekolah; 5 orang, tempat, atau benda yg diamati dl rangka pembuntutan sbg sasaran;
Menurut Finoza (2008: 152), subjek (S) adalah bagian-bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar S diisi oleh kata benda/frasa nominal, klausa, atau fasa verbal. Kaidah bahasa Indonesia mensyaratkan setiap kata, frasa, dan klausa pembentuk S harus merujuk pada benda (konkret atau abstrak).
Menurut Harimurti Kridalaksan dalam Kamus Linguistik (2008: 229) subyek (sebject) bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara. Dalam klausa jalan licin berbahaya pembicara membicarakan jalan licin; bagian ini disebut subyek. Dalam beberapa bahasa, mis. Dalam bahasa Inggris, subyek menguasai predikat; bandingkan he dan they dalam he goes dan they go. Konsep ini dibedakan dari topik yang terdapat pada tingkat kalimat. (Definisi ini bertolak dari teori yang membedakan klausa dan kalimat).
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi:
1.             Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk.
2.             Memperjelas makna.
3.             Menjadi pokok pikiran.
4.             Menegaskan makna
5.             Memperjelas pikiran ungkapan
6.             Membentuk kesatuan pikiran. 
Ciri-ciri subjek 
1.             Jawaban apa atau siapa 
2.             Didahului kata bahwa 
3.             Berupa kata atau frasa benda (nomina) 
4.             Disertai dengan kata ini atau itu 
5.             Disertai pewatas yang 
6.             Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa 
7.             Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain. 
8.             Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan. 

B.            Predikat 
Menurut KBBI (2008: 1100) pre·di·kat /prédikat/ n 1 Ling bagian kalimat yg menandai apa yg dikatakan oleh pembicara tt subjek; sebutan (dl kalimat); 2 nama, gelar kehormatan, dsb (yg dikenakan pd); 3 jenjang penilaian (dl ujian dsb) yg dinyatakan secara kualitatif: dia lulus dng -- sangat memuaskan;
Menurut Finoza (2008: 150), predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan (action) apa S, yaitu pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat. Selain itu, P juga menyatakan sifat/keadaan bagaimana S. Termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. Satuan bentuk pengisi P dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal.
Menurut Harimurti Kridalaksan dalam Kamus Linguistik (2008: 198) predikat (predicate) bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subyek. Galam klausa Jalan licin berbahaya pembicara membicarakan jalan licin (subyek); tentang jalan licin ia mengatakan berbahaya; bagian ini disebut predikat. Dalam beberaa bahasa, a.l. dalam bahasa Indo-Eropa, predikat harus mengandung unsur verbal.
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: 
1.             Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
2.             Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
3.             Menegaskan makna.
4.             Membentuk kesatuan pikiran.
5.             Sebagai sebutan. 
Ciri-ciri predikat
1.             Jawaban mengapa, bagaimana 
2.             Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan 
3.             Dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir 
4.             Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain 
5.             Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek 
6.             Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni 
7.             Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan. 

C.           Objek 
Menurut KBBI (2008: 974) ob·jek /objék/ n 1 hal, perkara, atau orang yg menjadi pokok pembicaraan; 2 Kim benda, hal, dsb yg dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dsb: -- penelitian ini adalah tata kehidupan suku terasing di Riau; 3 Ling nomina yg melengkapi verba transitif dl klausa, msl teh manis dl kalimat Kiki minum teh manis; 4 hal atau benda yg menjadi sasaran usaha sambilan: berdagang kain menjadi salah satu -- orang- orang di kota itu; 5 Fis titik atau himpunan yg bertindak sbg sumber cahaya bagi suatu lensa, cermin, atau bagi suatu sistem lensa;
Menurut Finoza(2008: 153), objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.
Menurut Harimurti Kridalaksan dalam Kamus Linguistik (2008: 166), obyek (object) 1. nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verba-verba tertentu dalam klausa; mis. teh manis dalam Kiki munum teh manis; 2. semantik. Kasus yang paling netral dan biasanya ada dalam tiap rumus kasus; benda yang ada dalam keadaan apapun; mis. nomina dalam Orang itu sakit atau Korban ini mati; 3. kategori semantis yang dalam semua bahasa menunjuk pada orang, binatang, tempat, benda dsb; mis. Orang, kuda, gunung, meja, jiwa.
Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi:
1.             Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif.
2.             Memperjelas makna kalimat.
3.             Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. 
Ciri-ciri objek
1.             Berupa kata benda 
2.             Tidak didahului kata depan 
3.             Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif 
4.             Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif 
5.             Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan. 

D.           Keterangan 
Menurut KBBI (2008: 1448) ke·te·rang·an n 1 uraian dsb untuk menerangkan sesuatu; penjelasan: sebelum pameran dibuka, ketua panitia memberikan ~ tt tujuan diadakannya pameran; 2 sesuatu yg menjadi petunjuk, spt bukti, tanda; segala sesuatu yg sudah diketahui atau yg menyebabkan tahu; segala alasan: saksi diminta memberikan ~ yg sejujur-jujurnya; 3 Ling kata atau kelompok kata yg menerangkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yg lain: ~ tempat, ~ waktu;
Menurut Finoza (2008: 155), keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan P dalam sebuah kalimat. Posisi Ket boleh manasuka, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket dapat berupa adverbia, frasa niminal, frasa preposisional, atau klausa.
Menurut Harimurti Kridalaksan dalam Kamus Linguistik (2008: 120), keterangan (adjunct) kata atau kelompok kata yang dipakai untuk meluaskan atau membatasi makna subyek atau predikat dalam klausa.
Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain. 
Ciri-ciri keterangan:  
1.             Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap. 
2.             Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat 
3.             Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).

1 komentar:

  1. If you're trying hard to lose fat then you certainly have to get on this brand new custom keto diet.

    To design this keto diet, certified nutritionists, fitness couches, and top chefs have united to provide keto meal plans that are effective, painless, cost-efficient, and delicious.

    Since their grand opening in early 2019, 100's of people have already completely transformed their figure and well-being with the benefits a professional keto diet can provide.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto diet.

    BalasHapus