Laman

Minggu, 16 November 2014

Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Blog Dosen

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
DALAM BLOG DOSEN (ASNAWI, S.Pd., M.Pd.)




Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas adalah penghilangan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat.
Jadi, bentuk baku untuk kalimat diatas adalah:
Nah, kondisi seperti ini tentunya tidak mengasaskan bahwa perbedaan pendapat bukanlah dimensi budaya global.



Pada kalimat di atas terdapat kesalahan, yaitu penghilangan fonem /l/ pada kata menimbukan. Kata menimbukan seharusnya ditambah fonem /l/ setelah fonem /u/ dan sebelum fonem /k/.
Kata menimbukan tidak ada dalam KBBI. Sedangkan kata menimbulkan dalam KBBI (2008: ) memiliki makna: me·nim·bul·kan v 1 mengeluarkan ke atas (permukaan air, tanah, dsb): letusan gunung itu ~ beberapa bukit kecil; 2 membangkit kembali (perkara yg telah lampau); membangunkan (perasaan, kecurigaan, kecemburuan, dsb); menerbitkan (kebakaran, perang, dsb); 3 mengakibatkan atau mendatangkan (bencana, kerugian, kerusakan, penyakit, dsb); 4 menjadikan atau mendatangkan (kegembiraan, kemarahan, pertikaian, percederaan, dsb): ~ perkara lama; ~ kebencian di antara kita; perselisihan kecil ~ akibat besar; suhu badan yg terlalu tinggi pd anak dapat ~ kejang-kejang; hadiah itu ~ kegembiraan pd kedua anaknya; makanan yg terlalu pedas dapat ~ sakit perut
Kata menimbulkan berasal dari kata dasar timbul yang dalam KBBI (2008: 1465) berarti: tim·bul [1] v 1 naik dan keluar ke atas (dr dl air, tanah, dsb): setelah lama menyelam lalu -- lagi; 2 menyembul sedikit dr permukaan yg rata: ia memesan kartu undangan dng huruf --; 3 a terbit (bulan, matahari, dsb): sebelum matahari --; ia sudah berangkat ke tempat pekerjaannya; bulan --;
Jadi, bentuk baku dari kalimat di atas adalah:
Memang banyak kenyataan sampai saat ini dengan adanya perbedaan pendapat dapat menimbulkan pembunuhan, pertikaian, dan perkelahian.



Pada kata “memarjinalkan” terjadi kesalahan yaitu perubahan fonem /g/ menjadi /j/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan yang betul adalah “memarginalkan”, bukan “memarjinalkan”.
Lafal baku = memarginalkan
Lafal tidak baku = memarjinalkan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 879) kata memarginalkan berarti me·mar·gi·nal·kan v meminggirkan, memojokkan: sistem pembangunan ekonomi yg semata-mata mengacu pd pertumbuhan akan semakin - masyarakat miskin. Kata dasarnya adalah marginal yang dalam KBBI (2008: 879) berarti: mar·gi·nal a 1 berhubungan dng batas (tepi); tidak terlalu menguntungkan: mereka sama-sama melakukan ekonomi --; 2 berada di pinggir: kalau dahulu kelompok itu dipandang -- , tetapi sejak pemerintah baru sudah amat menentukan; sedangkan memarjinalkan tidak ada dalam KBBI.
Jadi, bentuk baku kalimat di atas adalah:
Seseorang dapat memarginalkan pendapat orang lain namun dengan cara yang tidak diketahui oleh pengemuka pendapat.



Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas adalah penghilangan preposisi dan konjungsi. Seharusnya setelah kata muncul ditambah preposisi dari, dan sebelum tingkat kesopanan tinggi ditambah dengan konjungsi dan.
Jadi, penulisan bentuk bakunya adalah:
Budaya-budaya yang akan muncul dari hasil harmonisasi perbedaan pendapat tersebut misalnya, masyarakat lebih menghargai orang lain, kewaspadaan terhadap orang lain tinggi, tingkat kemandirian membaik, dan tingkat kesopana tinggi.



Huruf besar atau huruf kapital seharusnya dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Kalimat di atas tidak mengikuti kaidah bahasa yang benar, karena tidak menggunakan huruf besar atau kapital pada awal kalimat.
Seharusnya kata semakin menggunakan huruf besar atau kapital pada fonem /s/, kerena kata semakin berada pada awal kalimat.
Jadi kalimat bakunya adalah sebagai berikut:
Semakin terampil seseorang berpikir dan bernalar maka semakin tinggi pula tingkat kesopan terhadap tuturan yang ia sampaikan.



Kesalahan yang terdapat dalam kalimat di atas adalah kesalahan karena tidak tepat dalam penggunaan konjungsi. Kata akan sebaiknya diganti dengan konjungsi dengan.
Dengan dalam KBBI (2008: 312) memiliki makna: de·ngan [1] p 1 beserta; bersama-sama: ia pergi -- anak istrinya; 2 dan: Saman -- Simin tinggal sekampung; 3 memakai (menggunakan) suatu alat: melempar -- batu; menusuk -- belati; melukis -- cat; 4 kata penghubung menyatakan hubungan kata kerja dng pelengkap atau keterangannya: bermain -- temannya; 5 kata penghubung untuk menerangkan cara (bagaimana terjadinya atau berlakunya); sambil; seraya: ia menjawab -- tersenyum; harus datang sendiri -- membawa ijazah; 6 kata penghubung menerangkan (sifat): diperhatikan -- sungguh-sungguh; gawangnya dijaga -- ketat; menyerang -- gagah berani; 7 oleh; karena: lemarinya penuh -- buku; 8 atas: -- kemauan sendiri; 9 penghubung untuk menyatakan keselarasan (kesamaan, kesesuaian): menyesuaikan -- keadaan lingkungan; mukanya mirip -- ibunya;



Peryataan di atas terdapat kesalahan, yaitu salah dalam penggunaan tanda baca. Seharusnya tanda baca yang dipakai adalah tanda tanya (?). Pernyataan di atas menggunakan kata tanya mengapa. Oleh karena itu, tanda baca yang tepat untuk digunakan adalah tanda tanya (?), bukan tanda titik(.).


Pada kalimat di atas terdapat kesalahan, yaitu penambahan fonem pada kata gelobal. Penambahan fonem tersebut seharusnya tidak terjadi. Jika kita mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar, maka kata gelobal seharusnya diganti dengan kata global. Fonem /e/ seharusnya dihilangkan, karena kata gelobal tidak ada dalam KBBI. Kata global dalam KBBI(2008: 455) memiliki makna: glo·bal a 1 secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar: memberikan penjelasan secara -- saja; 2 bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia;





















DAFTAR PUSTAKA

Cisca. 2011. Buku Pintar EYD, Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Cabe Rawit.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar