ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK
PADA BLOG SYARIANI (KELAS 5/A)
Kesalahan
berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis maupun
bahasa lisan. Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik ini penekanannya pada
penyimpangan makna, baik yang berkaitan fonologi, morfologi, maupun sintaksis.
Jadi, jika ada sebuah bunyi, bentuk kata, ataupun kalimat yang maknanya
menyimpang dari makna yang seharusnya, maka tergolong ke dalam kesalahan
berbahasa ini.
A.
Kesalahan Karena Pasangan Yang Terancukan
Kata antar sebaiknya diganti dengan kata antara. Kata
antar digunakan apabila diikuti oleh satu objek. Pada kalimat di atas, diikuti
oleh dua objek dan dikombinasikan dengan pemakaian kata dengan -manusia satu dengan manusia lainnya. Jadi, kata yang digunakan adalah kata antara bukan kata antar.
Kata antara dalam KBBI (2008: 74) memiliki makna: an·ta·ra 1
n jarak (ruang, jauh) di sela-sela dua benda: tiang yg satu
dng yg lain -- nya 4 m; 2 n waktu yg menyelang dua saat atau
peristiwa; selang: tidak berapa lama -- nya, berangkatlah ia; 3 n
di tengah dua benda (orang, tempat, batas, dsb): ia berjalan di -- dua orang
pengawal; 4 n di tengah-tengah dua waktu (peristiwa,
bilangan, bobot): kerajaan itu ditaklukkan -- tahun 1774 dan 1778; 5
n dl kelompok (himpunan, golongan): ada beberapa orang di -- mereka
yg terlibat dl peristiwa pembunuhan itu; hal itu sebaiknya dibicarakan -- kita
saja; 6 p sementara; dl pada itu: ingat -- belum kena; --
itu insaflah ia; 7 n tengah-tengah atau pertengahan dua waktu
(peristiwa); 8 a tidak jauh dr; dekat dng: ia pun sampailah pd
-- pasar; 9 p cak lebih kurang; kira-kira: -- seratus
orang residivis telah diamankan;dekat tak tercapai, jauh tak -- , pb
sesuatu yg dekat dng kita, tetapi tidak dapat kita ambil krn tiada upaya;
Sedangkan kata antar- memiliki makana: antar- [2] bentuk terikat dl lingkungan atau
hubungan yg satu dng yg lain: antarbangsa; antarnegara; antarpulau
Jika dipebaiki maka kalimat di atas menjadi:
Jelas dalam masyarakat diperlukan keterampilan menyimak sebagai sarana
interaksi antara manusia satu dengan manusia lainnya
B.
Kesalahan Karena Pilihan Yang Tidak Tepat
Pada kalimat di atas, kata soal
kurang tepat penggunaannya, karena kata soal berkaitan dengan sesuatu
yang menuntut jawaban dan sebagainya bisa dalam bentuk hitungan atau yang
lainnya (KBBI, 2008: 1325).
Kata yang tepat untuk menggantikan kata soal pada kalimat tersebut
adalah kata masalah. Dalam KBBI (2008: 883) masalah memiliki makna: ma·sa·lah
[1] n sesuatu yg harus diselesaikan
(dipecahkan); soal; persoalan: -- keluarga hendaknya diselesaikan oleh
keluarga itu sendiri; rapat itu harus memecahkan -- yg paling rumit;
-- warga negara Pol
segala sesuatu yg menyangkut kehidupan warga negara dl kehidupan sehari-hari
sbg warga negara;
Jika diperbaiki maka kalimat tersebut menjadi:
Ketika kamu mulai lelah berada di sampingku katakanlah, aku sudah
terbiasa kalah dalam masalah percintaan.
Kata
umat kurang tepat penggunaannya, karena kata umat diartikan
sebagai pengikut seorang Nabi. Karena menyangkut
ketuhanan menurut saya kata yang tepat adalah kata hamba.
Kata umat dalam KBBI (2008:
1524) artinya umat n 1 para penganut (pemeluk, pengikut)
suatu agama; penganut nabi; 2 makhluk manusia;
Sedangkan kata hamba dalam KBBI (2008: 477) berarti: ham·ba
n 1 abdi; budak belian: memerdekakan -- adalah
perbuatan yg terpuji; 2 kl saya (untuk merendahkan diri): --
tidak berani mengatakannya, Tuanku; 3 ya, Tuan (sangat takzim): “Betulkah
ini anakmu?” “ -- !”;
--
Allah manusia: sbg -- Allah yg sadar,
kita harus selalu bertakwa;
Jika diperbaiki maka kalimat tersebut menjadi:
Ketika problema datang, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang Dia
sangat mencintai hambanya.
Kata sebab penggunaannya
kurang tepat pada kalimat di atas. Kata yang tepat untuk menggantikan kata sebab
adalah kata karena.
Kata sebab dalam KBBI (2008: 1235) artinya: se·bab 1
n hal yg menjadikan timbulnya sesuatu; lantaran; karena; (asal) mula:
segala akibat ada -- nya; apa -- ( -- apa), mengapa; apa lantarannya;
apa mulanya; 2 p oleh krn; terjadi krn; sbg akibat: ia
sakit perut -- makan gado-gado yg sangat pedas;
Sedangkan kata karena dalam KBBI (2008: 626) memiliki makna:
ka·re·na p 1 kata penghubung untuk menandai sebab atau
alasan: berani -- benar, takut -- salah; 2 disebabkan
oleh; lantaran: dia sakit hati -- kamu;
Jika diperbaiki maka kalimat tersebut menjadi:
Menambah ilmu pengetahuan dan pengalam hidup yang berharga bagi
kemanusiaan, karena menyimak memiliki nilai informatif.
Kata melalui kurang tepat
dalam penggunaannya untuk kalimat di atas. Kata yang tepat untuk
menggantikannya adalah kata dengan.
Kata melalui dalam KBBI (2008: 776) berarti: me·la·lui v
1 menempuh (jalan, ujian, percobaan, dsb); melintasi: untuk sampai di
sana, kita dapat ~ jalan darat dan jalan sungai; 2 melewati: kemelut
politik kedua negara itu dapat diatasi ~ berbagai saluran diplomatik; 3
melanggar; tidak mengindahkan (nasihat, perintah, dsb): jangan coba-coba ~
perintah atasanmu; 4 melampaui; melangkahi; melangkaui: kalau
berani menjajah negeri ini, kaum penjajah harus ~ mayat para patriot bangsa;
Sedangkan kata dengan dalam KBBI (2008: 312) bermakna: de·ngan [1] p 1 beserta; bersama-sama: ia
pergi -- anak istrinya; 2 dan: Saman -- Simin tinggal sekampung;
3 memakai (menggunakan) suatu alat: melempar -- batu; menusuk --
belati; melukis -- cat; 4 kata penghubung menyatakan hubungan kata
kerja dng pelengkap atau keterangannya: bermain -- temannya; 5 kata
penghubung untuk menerangkan cara (bagaimana terjadinya atau berlakunya);
sambil; seraya: ia menjawab -- tersenyum; harus datang sendiri -- membawa
ijazah; 6 kata penghubung menerangkan (sifat): diperhatikan
-- sungguh-sungguh; gawangnya dijaga -- ketat; menyerang -- gagah berani; 7
oleh; karena: lemarinya penuh -- buku; 8 atas: -- kemauan
sendiri; 9 penghubung untuk menyatakan keselarasan (kesamaan,
kesesuaian): menyesuaikan -- keadaan lingkungan; mukanya mirip -- ibunya;
Jika diperbaiki maka kalimat tersebut menjadi:
Dengan menyimak, kita dapat mengenal
seluk-beluk kehidupan dengan segala dimensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar