Laman

Kamis, 23 Oktober 2014

Analisis Bahasa Tataran Sintaksis (Koran Haluan Riau)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS
PADA KORAN “HALUAN RIAU” (MINGGU, 14 SEPTEMBER 2014)

Sebuah kalimat hendaklah mendukung suatu gagasan atau ide. Susunan kalimat yang teratur menunjukkan cara berpikir tertentu. Agar gagasan atau ide mudah dipahami pembaca; fungsi sintaksis yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan harus tampak jelas.kelima fungsi sintaksis itu tidak selalu hadir secara bersama-sama dalam sebuah kalimat. Unsur-unsur kalimat harus dieksplisitkan dan dirakit secara logis atau masuk akal.
Kesalahan dalam tataran sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata. Keslahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa: kesalahan dalam bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat

A.           Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
·                Bentuk Tidak Baku

Kata saban merupakan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah pengguna bahasa. Kata saban di atas memiliki makna tiap (-tiap) (KBBI, 2008: 1196). Sebaiknya kata saban diganti dengan kata  tiap untuk kalimat di atas.
Ø   Bentuk Baku
Kedalamannya hanya 6 meter, tapi airnya tiap hari menyembur kelua.



·                Bentuk Tidak Baku
Kalimat di atas adalah kalimat yang dipengaruhi oleh bahasa daerah. Kata perangai tersebut sebaiknya diganti dengan kata perilaku, walaupun kata perangai dan perilaku maknanya tidak jauh berbeda. Kata perangai lebih menekankan pada sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan perbuatan; watak manusia; tingkah laku; (KBBI, 2008: 1056) sedangkan perilaku menekankan pada tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau lingkungan (KBBI, 2008: 1056)
Ø   Bentuk Baku
Sebenarnya yang terpenting lagi perilaku pengendara yang perlu penyadaran untuk mematuhi aturan mengontrol kecepatan di tengah kota.

B.            Susunan Kata Yang Tidak Tepat
·                Bentuk Tidak Baku
Susunan kata yang Dafam Hotel tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal tersebut berawal dari terjemahan harfiah dari bahasa asing itu ke dalam bahasa Indonesia. Kaidah bahasa yang berbeda tersebut menyebabkan terjadinya kesalahan.
Bahasa asing menggunakan kaidah M-D (Menerangkan-Diterangkan), sedangkan kaidah bahasa Indonesia menggunakan kaidah D-M (Diterangkan-Menerangkan). Jadi Dafam Hotel seharusnya ditulis Hotel Dafam.
Ø   Bentuk Baku
Alhamdulillah saat ini ayah dari tiga orang anak ini menjadi General Manager di Hotel Dafam Pekanbaru.

C.           Penggunaan Istilah Asing
·                Bentuk Tidak Baku

Kata yang digarisbawahi tersebut belum tentu dapat dipahami oleh orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat tersebut menggunakan istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa mengerti maksud dari kalimat tersebut. jadi klausa good governance diganti dengan klausa tata pemerintahan yang baik dan clean goverment diganti dengan pemerintahan yang bersih.
Ø   Bentuk Baku
Ini berkat kerja keras aparatur pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata pilot project tersebut belum tentu dapat dipahami oleh orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat tersebut menggunakan istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa mengerti maksud dari kalimat tersebut. Jadi kata pilot project seharusnya diganti dengan kata proyek percobaan.
Ø   Bentuk Baku
Penataan lalu lintas kota, Pekanbaru kota proyek percobaan.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata talkshow dan workshop tersebut belum tentu dapat dipahami oleh orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat tersebut menggunakan istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Jadi kata talkshow diganti dengan acara perbincangan, kata workshop diganti dengan sanggar kerja.
Ø   Bentuk Baku
Memiliki beragam rangkaian acara mulai dari pembacaan cerita rakya dari seluruh nusantara, acara perbincangan, sanggar kerja mendongeng dengan berbagai media.


D.           Kalimat yang Ambiguitas
·                Bentuk Tidak Baku
Kalimat di atas menurut saya merupakan kalimat yang ambigu. Hal tersebut terjadi apabila pengguna bahasa tidak tepat dalam penggunaan intonasi saat pelafalan kalimat. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi ambigu, agar kalimat tersebut tidak ambiguitas harus diubah.
Kalimat di atas bisa diartikan:
a.       Media center, Riau terbaik nasional.
b.      Media center Riau, terbaik nasional.
Ø   Bentuk Baku
Media center Provinsi Riau adalah yang Terbaik Tingkat Nasional.


E.            Penghilangan Konjungsi
·             Bentuk Tidak Baku
Pada kaliamat di atas terdapat kesalahan, yaitu penghilangan konjungsi. Dalam kalimat tersebut sebaiknya menggunakan konjungsi meski, meskipun, atau walaupun. Karena dalam bahasa Indonesia, anak kalimat harus menggunakan konjungsi.
ü   Bentuk Baku
Anak-anak harus konsentrasi penuh di lini pertahanan, walaupun penyerang Persipura telah menunjukkan kelasnya saat menghentikan Kuwait SC.


F.            Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan
·                Bentuk Tidak Baku
Kekurangcermatan pemakai bahasa dapat mengakibatkan penggunaan konjungsi yang berlebihan. Pada kalimat di atas, ada dua konjungsi yang digunakan sekaligus, yaitu karena, meski dan namun.
Kata karena sebaiknya dihilangkan saja, bentukan kata tersebut merupakan kata hubung yang menyatakan sebab. Jadi, kata hubung yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah meski atau namun.
ü   Bentuk Baku
a.      Gumilar mengatakan, meski mereka terdata sebagai napi, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
b.      Gumilar mengatakan, mereka terdata sebagai napi, namun mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.


G.           Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu
·                Bentuk Tidak Baku
Penggunaan bentuk kata di mana tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan bentuk kata di mana atau yang lainnya digunakan dalam kalimat tanya (bukan kalimat berita).
Menurut saya, kata di mana seharusnya diganti dengan konjungsi karena.
ü   Bentuk Baku
“kondisi cuaca saat ini masih normal,  karena sebagian besar wilayah Riau masih memasuki masa pancaroba atau peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.












DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar