ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS
PADA
KORAN “HALUAN RIAU” (MINGGU, 14 SEPTEMBER 2014)
Sebuah kalimat
hendaklah mendukung suatu gagasan atau ide. Susunan kalimat yang teratur
menunjukkan cara berpikir tertentu. Agar gagasan atau ide mudah dipahami
pembaca; fungsi sintaksis yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan harus tampak jelas.kelima fungsi sintaksis itu tidak selalu hadir
secara bersama-sama dalam sebuah kalimat. Unsur-unsur kalimat harus
dieksplisitkan dan dirakit secara logis atau masuk akal.
Kesalahan dalam
tataran sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi,
karena kalimat berunsurkan kata-kata. Keslahan dalam tataran sintaksis antara
lain berupa: kesalahan dalam bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat
A.
Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
·
Bentuk Tidak Baku
Kata saban merupakan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah pengguna bahasa. Kata saban
di atas memiliki makna tiap (-tiap) (KBBI, 2008: 1196). Sebaiknya kata saban
diganti dengan kata tiap untuk
kalimat di atas.
Ø
Bentuk Baku
Kedalamannya hanya 6 meter, tapi airnya tiap hari menyembur
kelua.
Kalimat di atas adalah kalimat yang
dipengaruhi oleh bahasa daerah. Kata perangai tersebut sebaiknya
diganti dengan kata perilaku, walaupun kata perangai dan perilaku maknanya
tidak jauh berbeda. Kata perangai lebih menekankan pada sifat batin manusia
yang memengaruhi segenap pikiran dan perbuatan; watak manusia; tingkah laku;
(KBBI, 2008: 1056) sedangkan perilaku menekankan pada tanggapan atau reaksi
terhadap rangsangan atau lingkungan (KBBI, 2008: 1056)
Ø
Bentuk Baku
Sebenarnya yang terpenting lagi perilaku pengendara yang
perlu penyadaran untuk mematuhi aturan mengontrol kecepatan di tengah kota.
B.
Susunan Kata Yang Tidak Tepat
Susunan kata yang Dafam Hotel tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal tersebut berawal dari terjemahan
harfiah dari bahasa asing itu ke dalam bahasa Indonesia. Kaidah bahasa yang
berbeda tersebut menyebabkan terjadinya kesalahan.
Bahasa asing menggunakan kaidah M-D
(Menerangkan-Diterangkan), sedangkan kaidah bahasa Indonesia menggunakan kaidah
D-M (Diterangkan-Menerangkan). Jadi Dafam Hotel seharusnya ditulis Hotel Dafam.
Ø
Bentuk Baku
Alhamdulillah saat ini ayah dari tiga orang anak ini menjadi
General Manager di Hotel Dafam Pekanbaru.
C.
Penggunaan Istilah Asing
Kata yang digarisbawahi tersebut belum tentu dapat dipahami oleh
orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat tersebut menggunakan
istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan istilah dalam bahasa
Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa mengerti maksud dari
kalimat tersebut. jadi klausa good governance diganti dengan klausa tata
pemerintahan yang baik dan clean goverment diganti dengan pemerintahan
yang bersih.
Ø
Bentuk Baku
Ini berkat kerja keras aparatur pemerintah Kabupaten Bengkalis
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih.
Kata pilot project tersebut belum tentu dapat dipahami oleh
orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat tersebut menggunakan
istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan istilah dalam bahasa
Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa mengerti maksud dari
kalimat tersebut. Jadi kata pilot project seharusnya diganti dengan kata
proyek percobaan.
Ø
Bentuk Baku
Penataan lalu lintas kota, Pekanbaru kota proyek percobaan.
Kata talkshow dan workshop tersebut belum
tentu dapat dipahami oleh orang-orang yang berpendidikan rendah, kerena kalimat
tersebut menggunakan istilah asing. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan
istilah dalam bahasa Indonesia, maka orang yang berpendidikan rendah pun bisa
mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Jadi kata talkshow diganti
dengan acara perbincangan, kata workshop diganti dengan sanggar
kerja.
Ø
Bentuk Baku
Memiliki beragam rangkaian acara
mulai dari pembacaan cerita rakya dari seluruh nusantara, acara perbincangan,
sanggar kerja mendongeng dengan berbagai media.
D.
Kalimat yang Ambiguitas
Kalimat di atas menurut saya merupakan kalimat yang ambigu. Hal
tersebut terjadi apabila pengguna bahasa tidak tepat dalam penggunaan intonasi
saat pelafalan kalimat. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi ambigu, agar
kalimat tersebut tidak ambiguitas harus diubah.
Kalimat di atas bisa diartikan:
a.
Media
center, Riau terbaik nasional.
b.
Media
center Riau, terbaik nasional.
Ø
Bentuk Baku
Media center Provinsi Riau adalah
yang Terbaik Tingkat Nasional.
E.
Penghilangan Konjungsi
Pada kaliamat di atas terdapat
kesalahan, yaitu penghilangan konjungsi. Dalam kalimat tersebut sebaiknya
menggunakan konjungsi meski, meskipun, atau walaupun. Karena dalam
bahasa Indonesia, anak kalimat harus menggunakan konjungsi.
ü
Bentuk Baku
Anak-anak harus konsentrasi penuh di lini pertahanan, walaupun
penyerang Persipura telah menunjukkan kelasnya saat menghentikan Kuwait SC.
F.
Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan
Kekurangcermatan
pemakai bahasa dapat mengakibatkan penggunaan konjungsi yang berlebihan. Pada
kalimat di atas, ada dua konjungsi yang digunakan sekaligus, yaitu karena,
meski dan namun.
Kata karena sebaiknya dihilangkan saja, bentukan kata tersebut merupakan kata hubung yang menyatakan sebab. Jadi, kata hubung yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah meski atau namun.
Kata karena sebaiknya dihilangkan saja, bentukan kata tersebut merupakan kata hubung yang menyatakan sebab. Jadi, kata hubung yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah meski atau namun.
ü
Bentuk Baku
a.
Gumilar mengatakan, meski mereka terdata sebagai napi, mereka juga
berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
b.
Gumilar mengatakan, mereka terdata sebagai napi, namun mereka juga
berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
G.
Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu
Penggunaan bentuk kata di mana
tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia,
penggunaan bentuk kata di mana atau yang lainnya digunakan dalam kalimat
tanya (bukan kalimat berita).
Menurut saya, kata di mana
seharusnya diganti dengan konjungsi karena.
ü
Bentuk Baku
“kondisi cuaca saat ini masih normal, karena sebagian besar wilayah Riau
masih memasuki masa pancaroba atau peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim
hujan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar