Laman

Kamis, 23 Oktober 2014

Analisis Bahasa Tataran Morfologi (Majalah Aneka Yess!)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI
PADA MAJALAH “ANEKA YESS! EDISI 10/2010

Kaidah atau aturan pembentukan kata  dalam bahasa Indonesia sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata bahasa. Dalam pengajaran bahasa di sekolah pin tata cara pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sudah dipelajari. Dalam kenyataan berbahasa di kehidupan sehari-hari, masih banyak dan sering kita jumpai bentukan kata yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi, kesalahan tersebut disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini, klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi yang saya analisis di majalah Aneka Yess!:

1.             Penyingkatan Morf

·                Bentuk Tidak Baku

Kata nyiapin mengalami penyingkatan morf meny- yang berasal dari kata dasar siap. Kata nyiapin bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata nyiapin merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata nyiapin seharusnya adalah menyiapkan. Dalam KBBI kata nyiapin tidak memiliki makna, sedangkan kata menyiapkan dalam KBBI (2008: 1298) memiliki makna: me.nyi.ap.kan n 1 menyediakan; 2 mengatur (membereskan) segala sesuatu (untuk); 3 menyelesaikan; mengerjakan hingga selesai; 4 mengadakan sesuatu untuk untuk; membentuk (mengerus dsb) untuk; 5 mengusahakan supaya bersiap; memberi perintah supaya bersiap sedia;
Kata menyiapkan berasal dari kata dasar siap yang dalam KBBI (2008: 1298) berarti: si.ap v 1 sudah disediakan (tinggal memakai atau menggunakan saja); 2 sudah selesai (dibuat atau dikerjakan); 3 sudah bersedia (untuk); 4 (dl aba-aba berarti) berdiri tegak dan mengambil sikap pada waktu berbaris; 5 jaga baik-baik; 6 Olr aba-aba atau seruan kepada para pelari dan sebagainya bahwa pemberangkatan aka segera dimulai (dalam perlombaan lari atau jalan kaki);
Ø   Bentuk Baku
Delia lagi sibuk-sibunya menyiapkan album ke-3 bersama teman-temannya Ecuotez.


·                Bentuk Tidak Baku

Kata ngaku merupakan kesalahan dalam berbahasa karena tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata ngaku mengalami penyingkatan morf meng-. Jika mengikuti kaidah kata ngaku seharusnya ditulis atau dilafalkan mengaku. Dalam KBBI (2008: 32) kata mengaku diambil dari kata dasar aku yang berarti: aku pron kata ganti orang pertama yang berbicara atau menulis (dalam ragam akrab); diri sendiri; saya;
Jika kata aku diberi morf meng- maka akan menjadi mengaku yang dalam KBBI (2008: 32) memiliki makna: meng·a·ku v 1 menyatakan (menganggap) dirinya (pandai, kaya, dsb): pemuda itu ~ (dirinya) bodoh; 2 membenarkan (tuduhan dsb thd dirinya): pencuri itu sudah ~; 3 menerima dan menyatakan (bahwa dirinya salah, keliru, dsb): ia ~ salah; 4 menanggung (akan): siapa yg ~ biayanya; 5 menyanggupi: ia pun ~ bunyi perjanjian itu; 6 menganggap (sbg): ~ anak; ~ bapak; 7 cak selalu menceritakan diri sendiri; memegahkan diri; membanggakan diri: di mana-mana ia selalu ~ saja;
Ø   Bentuk Baku
Tapi Vanno mengaku enjoy menjalaninya.


·                Bentuk Tidak Baku


Kata nari merupakan kesalahan dalam berbahasa karena tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata nari mengalami penyingkatan morf men-. Jika mengikuti kaidah kata nari seharusnya ditulis atau dilafalkan menari. Dalam KBBI (2008: 1405) kata menari diambil dari kata dasar tari yang berarti: ta·ri n gerakan badan (tangan dsb) yg berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dsb);
Sedangkan kata menari dalam KBBI (2008: 1405) memiliki makna: me·na·ri v memainkan tari (menggerak-gerakkan badan dsb dng berirama dan sering diiringi dng bunyi-bunyian): kami ~ di lapangan bila ada pesta rakyat;
Ø   Bentuk Baku
Tiba-tiba brakkkk.... aku jatuh, dan hampir tidak bisa menari.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata nyari mengalami penyingkatan morf meny- yang berasal dari kata dasar cari. Kata nyari bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata nyari merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata nyari seharusnya adalah mencari. Dalam KBBI kata nyari tidak memiliki makna, sedangkan kata mencari dalam KBBI (2008: 245) memiliki makna: men.ca.ri v 1 berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh); 2 berusaha mendapatkan nafkah (rezeki); 3 Mk memilih;
Kata mencari  berasal dari kata dasar cari yang dalam KBBI (2008: 245) berarti: ca.ri v temukan sesuatu;
Ø   Bentuk Baku
Jadi mencari kegiatan yang tidak terlalu menyita waktu..

·                Bentuk Tidak Baku
Kata ngerti merupakan kesalahan dalam berbahasa karena tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata ngerti mengalami penyingkatan morf meng-. Jika mengikuti kaidah, kata ngerti seharusnya ditulis atau dilafalkan mengerti.
Dalam KBBI (2008: 381) kata mengerti berarti: meng.er.ti v (telah dapat) menangkap (memahami, tahu) apa yang dimaksudkan oleh sesuatu; paham: upanya ia tidak ~ maksud perkataan itu; berkali-kali diajar, belum ~ juga; sedangkan kata ngerti tidak terdapat dalam KBBI.
Ø   Bentuk Baku
Apalagi saat itu aku masih merasa culun, karena aku belum mengerti apa-apa saat itu.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata nunduk mengalami penyingkatan morf men- yang berasal dari kata dasar tunduk. Kata nunduk bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata nunduk merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata nunduk seharusnya adalah menunduk. Dalam KBBI kata nunduk tidak memiliki makna, sedangkan kata menunduk dalam KBBI (2008: 1503) memiliki makna: me.nun.duk v condong ke depan dan ke bawah (kepala atau muka); menunduk (tentang malai padi dan sebagainya): pada zaman dahulu orang wajib ~ waktu berbicara dengan orang tua;
Kata menunduk  berasal dari kata dasar tunduk yang dalam KBBI (2008: 1503) berarti: tun.duk v 1 menghadapkan wajah ke bawah, codong ke depan atau ke bawah (tt malai padi); 2 ki takluk; menyerah kalah: bendera putih sebagai tanda --; 3 ki patuh; menurut (tt perintah, aturan, dsb): semua anggota harus -- kepada peraturan yang telah dibuat bersama; -- tengadah, ki berpikir dalam-dalam;
Ø   Bentuk Baku
Gayanya aku harus menunduk, muter kanan-kiri.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata nambah mengalami penyingkatan morf men- yang berasal dari kata dasar tambah. Kata nambah bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata nambah merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata nambah seharusnya adalah menambah. Dalam KBBI kata nambah tidak memiliki makna, sedangkan kata menambah dalam KBBI (2008: 1386) memiliki makna: me.nam.bah v 1 menjadikan (membubuhkan dan sebagainya) supaya lebih banyak (besar, hebat, dsb): pemerintah akan menambah ~ anggaran belanjar pendidian dan pertahanan; 2 memberi tambah: jangan ~ persoalan;
Kata menambah  berasal dari kata dasar tambah yang dalam KBBI (2008: 1386) berarti: tam.bah 1 n yang dibubuhkan pada yang sudah ada supaya menjadi lebih banyak (lebih besar dan sebagainya); imbuh; tokok: sudah diberi banyak masih meminta ~; 2 adv cak menjadi lebuh banyak (besar dan sebagainya); 3 v cak ditambah: dua ~ satu sama dengan tiga;
Ø   Bentuk Baku
Tapi asyik sih, menambah teman dan menambah pengetahuan.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata ngaruh mengalami penyingkatan morf meng- yang berasal dari kata dasar pengaruh. Kata ngaruh bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata ngaruh merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata ngaruh seharusnya adalah memengaruhi. Dalam KBBI kata ngaruh tidak memiliki makna, sedangkan kata memengaruhi dalam KBBI (2008: 1045) memiliki makna: me.me.nga.ruhi v 1 berpengaruh pada: keadaan batin seseorang akan ~ daya kerjanya; 2 mengenakan pengaruh pada: calo itu berusaha ~ wanita itu agar ia mau menjual mutiaranya;
Kata memengaruhi berasal dari kata dasar pengaruh yang dalam KBBI (2008: 1045) berarti: pe.nga.ruh v 1 daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang: besar sekali – orang tua terhadap watak anaknya;
Ø   Bentuk Baku
Nah, pemilihan sabun kecantikan yang tepat akan berpengaruh pada kecantikan kulit.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata nyimpen mengalami penyingkatan morf meny- yang berasal dari kata dasar simpan. Kata nyimpen bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata nyimpen merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata nyimpen seharusnya adalah menyimpan. Dalam KBBI kata nyimpen tidak memiliki makna, sedangkan kata menyimpan dalam KBBI (2008: 1308) memiliki makna: me.nyim.pan v 1 menaruh di tempat yang aman supaya jangan rusak, hilang, dan sebagainya: ~surat di lemari; 2 menabung (uang): kami ~ uang di bank; 3 memegang (rahasia) teguh-teguh; menyembunyikan: ~ rahasia baik-baik; ~ perasaan dalam hati; 4 mempunyai (ilmu, kesaktian, dan sebagainya): rupanya ia juga ~ kesaktian; 5 mengandung; ada sesuatu di dalmnya: gelang akar bahar itu ~ berbagai-bagai khasiat;
Kata menyimpan berasal dari kata dasar simpan yang dalam KBBI (2008: 1308) berarti: sim.pan v menyimpan;
Ø   Bentuk Baku
Memory card-nya hingga 16GB, bisa menyimpan banyak lagu favorit kamu.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata ngedapatin mengalami penyingkatan morf meng- yang berasal dari kata dasar dapat. Kata ngedapatin bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata ngedapatin merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata negdapatin seharusnya adalah mendapatkan. Dalam KBBI kata ngedapatin tidak memiliki makna, sedangkan kata mendapatkan dalam KBBI (2008: 293) memiliki makna: men.da.pat.kan v 1 pergi menemui (menjumpai): ia segera berlari ~ suaminya; 2 (dalam alamat surat berarti) menjelang kepada: ~ Ayahanda yang tercinta; 3 mendapat; memperoleh: Indonesia telah ~ pasaran minyak di Asia;
Kata mendapatkan berasal dari kata dasar dapat yang dalam KBBI (2008: 293) berarti: da.pat 1 adv mampu; sanggup; bisa: serangan musuh tidak ~ ditahan; isi hatinya tidak – kita ketahui; 2 v cak menerima; memperoleh: pemuda yang membacok temannya itu – hukuman penjara tiga bulan; 3 v ditemukan; tertangkap dan sebagainya: ke mana pun dicarinya, anting itu tidak – jugaj; cari mereka sampai --; 4 v berhasil; tercapai (maksudnya dan sebagainya): mudah-mudahan – juga apa yang engkau cita-citakan; -- durian runtuh, pb mendapat untung dengan tidak bersusah payah;
Ø   Bentuk Baku
Ingin mendapatkan aksesoris keren dari Nokia?


2.             Penggunaan Afiks yang Tidak Tepat
·                Bentuk Tidak Baku
Kata kebentur merupakan bentukan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata kebentur tersebut dipengaruhi oleh bahasa daerah (terutama bahasa Jawa dan Sunda). Hal ini terjadi kerena kekurangcermatan dalam memilih prefiks yang tepat.
Kata kebentur seharusnya ditulis atau dilafalkan terbentur. Kata dasarnya adalah bentur dan mendapat awalan ter- menjadi terbentur. Dalam KBBI (2008: 174) bentur bermakna: ben.tur v tubruk; langgar; sedangkan kata terbentur bermakna:  ter.ben.tur v 1 terlanggar; tertumbuk: ia pingsan karena kepalanya ~ tembok; 2 terjumpa sesuatu yang menghalangi atau menghambat: semua rencana usahanya gagal karena ~ biaya produksi yang tinggi;
Ø   Bentuk Baku
Aku berenang dan tidak sengaja bibir aku malah terbentur pinggiran kolam sampai berdarah.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata kebayang merupakan bentukan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata kebayang tersebut dipengaruhi oleh bahasa daerah (terutama bahasa Jawa dan Sunda). Hal ini terjadi kerena kekurangcermatan dalam memilih prefiks yang tepat.
Kata kebayang seharusnya ditulis atau dilafalkan terbayang. Kata dasarnya adalah bayang dan mendapat awalan ter- menjadi terbayang. Dalam KBBI (2008: 152) bayang bermakna: ba.yang, ba.yang-ba.yang n 1 ruang yang tidak kena sinar karena terlindung benda: muka adikku tidak nyata kehilatan karena ia berdiri pada ~ pintu; 2 wujud hitam yang tampak di balik  benda yang kena sinar; 3 gambar pada cermin, air, dan sebagainya: ia tersenyum kepada ~nya pada cermin, sambil mengataur rambutnya; 4 rupa (wujud) yang kurang jelas dalam gelap: dalam gelap itu ~ hitam melintas di hadapan mereka; 5 ki gambar dl pikiran; angan-angan; khayal: sudah ada - dl ingatanku; 6 tanda-tanda akan terjadi sesuatu: rakyat kelihatan tenang-tenang saja, tidak ada - akan pecah perang; 7 sesuatu yg seakan-akan ada, tetapi sebenarnya tidak ada: kamu tidak usah takut krn yg kamu lihat itu hanyalah - belaka, bukan benda yg sebenarnya; 8 sesuatu yg sudah siap bekerja bilamana diperlukan: pemerintah -; anggota -;- disangka tubuh, pb mengharapkan sesuatu yg belum pasti; - sepanjang badan, pb tepat benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb); - tidak sepanjang badan, pb berbuat sesuatu yg melebihi dr (tidak sesuai dng) kemampuannya; takut akan -nya, pb takut atau khawatir krn ingat akan perbuatan sendiri yg buruk;
Sedangkan kata terbayang dalam KBBI (2008: 152) bermakna: ter·ba·yang v 1 seakan-akan tampak: wajah kekasihnya - dl pandangannya; 2 tampak bayang-bayangnya: keelokan tubuh tuan putri itu - dr balik pakaiannya; 3 sudah ada tanda-tandanya (akan berhasil dsb): sudah - bahwa lamarannya akan diterima; 4 dapat dilihat; tampak: pd mukanya - kesedihan yg merisaukan batinnya;
Ø   Bentuk Baku
Terbayang dong serunya, acara the 2010 Toyota Pro Celebrity Race Press Day.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata ketangkap merupakan bentukan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata tersebut dipengaruhi oleh bahasa daerah (terutama bahasa Jawa dan Sunda). Hal ini terjadi kerena kekurangcermatan dalam memilih prefiks yang tepat dan menjadi kebiasaan dalam keseharian.
Kata ketangkap seharusnya ditulis atau dilafalkan tertangkap. Kata dasarnya adalah tangkap dan mendapat awalan ter- menjadi tertangkap. Dalam KBBI (2008: 1399) tertangkap bermakna: ter.tang.kap v (sudah) ditangkap (terpegang dansebagainya); ~ basah tepergoki dan tertangkap (tentang orang yang sedang melakukan kejahatan atau perbuatan terlarang): pencopet itu ~ basah ketika sedang merogoh tas seorang ibu; sedangkan kata dasarnya tangkap bermakna: tang.kap v menangkap;
Ø   Bentuk Baku
Selain sibuk mempromosikan singel terbaru Tangga, Tertangkap Basah.


·                Bentuk Tidak Baku
Kata becanda-becandanya merupakan bentukan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia. Kata tersebut salah karena tidak tepat dalam memilih dan menggunakan prefiks. Bentuk kata yang bakunya adalah menggunakan prefiks ter- sehingga menjadi bercanda-candanya. Kata bercanda-canda merupakan reduplikasi dari kata canda.
Dalam KBBI (2008: 174) canda bermakna: can.da n 1 tingkah; 2 kelakar; senda gurau; seloroh; sedangkan ber.can.da v 1 bertingkah; 2 berkelakar; bersenda gurau; berseloroh.
Ø   Bentuk Baku
Pokoknya selama dikarantina tuh semua hal berkesan, dari mulai bercanda-bercandanya, sampai malam final juga berkesan banget.



3.             Penghilangan Afiks
·                Bentuk Tidak Baku
Dalam bahasa Indonesia banyak menghilangkan pemakaian afiks, seharusnya ini tidak perlu terjadi. Kata lihat mengalami penghilangan awalan me-. Kata lihat merupakan kata dasar yang menduduki fungsi predikat. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baku, jika kata tersebut predikat maka kita harus dieksplisitkan (terangkan) bahwa kata tersebut harus dibubuhi prefiks me-, sehingga menjadi melihat.
Dalam KBBI (2008: 826) li·hat v, me·li·hat v 1 menggunakan mata untuk memandang; (memperhatikan): kepala desa ~ rakyat membersihkan selokan; 2 menonton: nanti malam kami akan ~ pertandingan tinju; 3 mengetahui; membuktikan: saya ingin ~ sampai di mana kemampuannya; 4 menilik: ~ gelagatnya, kedatangan mereka mempunyai maksud yg kurang baik; 5 meramalkan: seorang ahli nujum atau astrolog dapat ~ nasib seseorang; 6 menengok (orang sakit); menjenguk: kami merencanakan untuk ~ kakek di rumah sakit;
Ø   Bentuk Baku
Alessandra tertawa sendiri melihat tingkah para paprz yang tampak kebingungan.


·                Bentuk Tidak Baku
Dalam bahasa Indonesia banyak menghilangkan pemakaian afiks, seharusnya ini tidak perlu terjadi. Kata pakai mengalami penghilangan awalan meN-. Kata pakai merupakan kata dasar yang menduduki fungsi predikat. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baku, jika kata tersebut predikat maka kita harus dieksplisitkan (terangkan) bahwa kata tersebut harus dibubuhi prefiks me-, sehingga menjadi memakai.
Dalam KBBI (2008: 1000) pa·kai v cak 1 mengenakan; ber-...: pelajar SLTP -- seragam putih biru; 2 dibubuhi dng ...; diberi ber-...; dengan: satu gelas es teh -- gula;
Sedangkan me·ma·kai v 1 mengenakan: ~ baju kebaya; ~ pending emas; ~ jas hujan; 2 menggunakan; mempergunakan (dl arti yg luas): ~ huruf Braille; 3 mematuhi; mengindahkan: ~ aturan permainan; 4 memerlukan; menghabiskan: pembangunan gedung itu ~ biaya yg besar; 5 naik; menumpang: ~ pesawat terbang; 6 mempekerjakan: ia ~ dua orang pembantu; 7 mengikuti: penduduk daerah itu masih ~ adat lama;
Ø   Bentuk Baku
Rihanna dan Melissa ternyata kompakan untuk memakai tato yang ditulisnya sama.


·                Bentuk Tidak Baku
Dalam bahasa Indonesia banyak menghilangkan pemakaian afiks, seharusnya ini tidak perlu terjadi. Kata beli mengalami penghilangan awalan meN-. Kata beli merupakan kata dasar yang menduduki fungsi predikat. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baku, jika kata tersebut predikat maka kita harus dieksplisitkan (terangkan) bahwa kata tersebut harus dibubuhi prefiks meN-, sehingga menjadi membeli.
Dalam KBBI (2008: 163) be·li v, mem·be·li v 1 memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dng uang: Ibu pergi ke pasar untuk - beras dan sayur; 2 memperoleh sesuatu dng pengorbanan (usaha dsb) yg berat;alah (kalah) -, menang memakai, pb biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama krn mutunya baik;
Ø   Bentuk Baku
Chad terlihat lagi sibuk membeli buket bunga untuk tunangannya, Kenzie Dalton.


4.      Pergantian Morf
·                Bentuk Tidak Baku
Kata ngerasa mengalami pergantian morf yaitu morf me- menjadi nge-. Kata negrasa bukan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan, tapi kata ngerasa merupakan kata atau bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat. Dalam analisis ini saya menggolongkan sebagai penyimpangan.
Jika mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan maka kata ngerasa seharusnya adalah merasa. Dalam KBBI kata ngerasa tidak memiliki makna, sedangkan kata merasa dalam KBBI (2008: 1145) memiliki makna: me.ra.sa v 1 mengalami rangsangan yang mengenai (menyentuh) indra (seperti yang dialami lidah, kulit, atau badan): setelah ~ pahit, obat itu diludahkannya; 2 mengalami rasa dalam hati (batin): ~ terhina;
Kata merasa  berasal dari kata dasar rasa yang dalam KBBI (2008: 1145) berarti: ra.sa n 1 tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seperti manis, pahit, masam terhadap  indra pengecap, atau panas, dingin, nyeri terhadap indra perasa); 2 apa yang dialami oleh badan: --pahit dan nyeri di perut merupakan gejala sakit lambung; 3 sifat rasa suatu benda: gula –nya manis; 4 tanggapan hati terhadap  sesuatu (indra): --sedih (bimbang, takut); 5 pendapat (pertimbangan) mengenai baik atau buruk, salah atau benar: --adil;
Ø   Bentuk Baku
Di usia itu saya merasa sebagai cowok sudah makin dewasa.















DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.